Headlines News :
Home » » Diklat Jarak Jauh

Diklat Jarak Jauh

Written By Agus Mujiono on Rabu, 20 Februari 2013 | 19.49

DIKLAT JARAK JAUH MENDORONG GURU IPA MTs: MENAPAKI ERA DIGITAL SEBUAH STUDI KASUS PENUGASAN PADA website www.djj.pusdiklatteknis.depag.go.id


AGUS MUJIONO


ABSTRACT
Keyword: Distance Learning (Diklat Jarak Jauh), online assessment (Penugasan online)

Implementation of distance learning refer to Program Design of ”Pelaksanaan DJJ Bagi Guru Mata Pelajaran IPA Madrasah Tsanawiyah (MTs) Tingkat Dasar” that contain training goal, subject group, competency an indicators, methods, learning resources, organizer, participants and evaluation. It start from November, 2nd to December, 20th. This Distance Learning (DL) is designed for the science teacher of Islamic secondary school to improve their competencies especially the pedagogic one. The major problem in conducting this program is the availability of communication system via internet and ability of participants to access to the internet.

In facts, there are so many participants had not able to follow on line activity. This caused by lack of ability to access the internet. There are two reasons of it, first, low accessibility internet access in the participants’ area, and second, low signal strength in the Pusdiklat’s server. The second problem happen when the participants’ try to access the sites simultaneously in a large number.

One of the topic in the DL sites is on line assessments as an instruments to measure participants competenscy. In the end of the learning process, found that there is improvements in using IT through on line assessment. The positive and negatives responses that are given by participants in the on line assessments can be considered to improve distance learning in the future. .

I. Bab I: Pendahuluan
a. Latar Belakang
Pendidikan dan Pelatihan yang dilaksanakan oleh Kementerian Agama ada pada lembaga Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai (Pusdiklat). Sedangkan di daerah terdapat Balai Diklat Keagamaan (BDK).

BDK mempnyai tugas menyelenggarakan kegiatan kediklatan untuk seluruh sumber daya insani di lingkungan Kementerian Agama. Namun, jumlah pegawai yang dimiliki tidak sebanding dengan kemampuan BDK untuk menyelengarakan kediklatan.

Diklat jarak jauh yang di rancang oleh Pusdiklat Tenaga Teknis mempunyai karakter yang berbeda, antara lain:
peserta diklat tidak hanya dituntut membaca namun juga diberi kesempatan untuk berdiskusi, baik dengan dosen maupun dengan sesama peserta melalui ruang chating yang telah disediakan
proses diklat berlangsung secara synchronous dan asynchronous. synchronous maksudnya diklat diselenggarakan dan diikuti oleh peserta secara bersamaan. Terjadi komunikasi interaktif antara peserta dan tutor. Asynchronous adalah pelaksanaan kediklatan bisa diikuti pada saat yang tidak bersamaan. Peserta dapat mengakses sesuai dengan waktu senggang yang mereka miliki.

Dalam diklat ada unsur Latihan yang harus dilakukan. Proses tutorial online dan synchronous inilah yang menjadi paradigma baru dalam kediklatan. Diklat tidak lagi hanya mengandalkan tempat dan waktu, namun lebih ke persiapan peserta untuk bergabung di dalamnya. Dengan cara ini diharapkan lebih banyak pegawai di lingkungan Departemen Agama yang dapat tertampung dalam diklat .
b. Rumusan Masalah.

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dimana permasalahan yang dimunculkan saat dimulai akan berkembang sesuai dengan yang ditemukan selama proses penelitian berlangsung. Berbagai permasalahan yang muncul dalam latar belakang di atas terdapat masalah yang dijadikan fokus penelitian. Secara umum fokus penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan diklat jarak jauh untuk guru mapel IPA tngkat dasar di BDK Semarang. Adapun secara operasional rumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Sejauhmana implementasi diklat jarak jauh di wilayah kerja BDK Semarang?
2. Sejauhmana peserta mengikuti penugasan online secara on-line?
c. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui sejauhmana implementasi diklat jarak jauh di wilayah kerja BDK Semarang.

2. Untuk mengetahui sejauhmana peserta mengikuti penugasan online secara on-line.
d. Kegunaan Penelitian

Kegunaan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi kepada Pusdiklat Tenaga Teknis Kementerian Agama dalam menetapkan kebijakan bagi pembinaan dan pengembangan pelaksanaan diklat jarak jauh khususnya dalam pelaksanaan DJJ untuk guru MA. Kegunaan lain diharapkan hasil penelitian ini menjadi masukan bagi Balai Diklat Keagamaan Semarang yang diteliti dan dapat digunakan oleh pihak-pihak lain yang memiliki kompetensi dalam pengembangan DJJ, menambah khasanah metodologi dalam pelaksanaan DJJ.
II. Bab II: Teori
1. Diklat jarak jauh (DJJ)
Diklat Jarak Jauh (DJJ) dalam beberapa literatur dikenal dengan sebutan Distance Learning (DL). Salah satu pengertian dari distance learning adalah sebagai berikut:

Distance learning is not a new concept. We have all experienced learning outside of a structured classroom setting through television, correspondence courses, etc. Distance learning or distance education as a teaching pedagogy, however, is an important topic of discussion on college campuses today. Distance learning is defined as 'any form of teaching and learning in which the teacher and learner are not in the same place at the same time' (Gilbert, 1995).
Jadi menurut pemahaman di atas, DJJ atau DL adalah diklat yang dilaksanakan dengan metode dimana antara pengajar dan peserta diklat tidak bertemu dalam suatu tempat. Waldopo (2009) memberikan pendapat serupa dengan memberikan rincian tentang ciri-cirinya, menurut Waldopo Diklat sistem jarak jauh adalah suatu proses pemberian Diklat dengan ciri-ciri utamanya sebagai berikut:

a. Keterpisahan secara fisik antara peserta Diklat dengan instrukturnya.

b. Penyampaian materi Diklat dilakukan dengan memanfaatkan media pembelajaran.

c. Peserta Diklat belajar secara mandiri

d. Adanya lembaga penyelenggara

e. Adanya tutorial, komunikasi dua arah antara peserta Diklat dengan instruktur untuk membahas materi Diklat

Purwanto (2009) juga memberikan definisi yang serupa dengan menyatakan bahwa diklat jarak jauh adalah pendidikan yang antara instruktur dan murid terpisah oleh waktu, jarak atau keduanya.

Jadi ciri yang umum tentang Diklat Jarak Jauh adalah proses pembelajaran antara pengajar dan pembelajar yang dipisahkan oleh jarak. Mereka tidak bertemu dalam satu tempat. Pertemuan antara pembelajar dan pengajar terjadi di dunia maya melalui perangkat komputer yang tersambung ke internet.

Diklat Jarak Jauh berbasis modul dikenal dengan istilah distance learning dan termasuk dalam kategori conventional Learning. Diklat berbasis internet dan multimedia dikenal dengan istilah IT Based Learning. Diklat jarak jauh berbasis internet disebut juga dengan pembelajaran maya (Virtual Learning) yaitu pembelajaran yang mengintegrasikan penggunaan komputer, khususnya inernet di dalam proses pembelajaran (Arbaat Hasan, 2008). Sedangkan Blended Learning adalah jenis diklat jarak jauh yang mengkombinasikan antara pengunaan modul dan internet.

Diklat jarak jauh (DJJ) yang diterapkan dalam lingkungan Pusdiklat Tenaga Teknis Keagamaan adalah diklat yang dilaksanakan dengan menggunakan modul dan berbasis internet atau Blended Learning.

Diklat Jarak Jauh yang dilaksanakan di Balai diklat Keagamaan Semarang melaksanakan diklat yang dikembangkan oleh pusdiklat teknis keagamaan yang bekerjasama dengan Pustekkom Diknas.

2. Penugasan on-line
Penugasan on-line adalah sebuah aktivitas di dalam situs diklat pada sebuah kelas tertentu dikalat jarak jauh. Secara umum lokasi aktivitas penugasan online bisa dilihat ketika sudah login ke suatu kelas DJJ terentu, dalam kasus ini adalah kelas IPA MTs Semarang. Setelah login akan tampak tampilan depan yang disebut penyelenggara diklat. :

Jadi yang dimaksud dengan penugasan online adalah aktivitas pada mata diklat tertentu, misalnya Pemanfaatan Media dan Sumber Belajar, yang berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta diklat secara online. Pada penugasan online ini peserta membuka tautan dan mengirimkan tugas sesuai denga petunjuk yang terdapat dalam situs tersebut. (Pusdiklatteknis, 2011)

Berkaitan dengan proses belajar interaktif dalam DJJ, Moore (1989) membagi tiga jenis interaksi yang harus terakomodasi dalam suatu kegiatan pembelajaran dalam pendidikan jarak jauh. Ketiga jenis interaksi tersebut adalah: (1) interaksi antara peserta dengan bahan ajar, (2) interaksi peserta dengan dosen (tutor), dan (3) interaksi peserta dengan peserta. Interaksi antara peserta dengan bahan ajar adalah interaksi yang terjadi untuk memperoleh informasi dari bahan ajar. Interaksi antara peserta dengan dosen (tutor) dapat berupa pemberian motivasi, umpan balik dan dialog di antara kedua belah pihak. Sedangkan interaksi antarpeserta tergambar dengan terciptanya forum tukar pendapat, tukar informasi atau ide serta terjadinya dialog diantara mereka yang berkaitan dengan materi yang dipelajari.
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Hubungi Saya

Pengunjung

Artikel Media

jam ijo

kicauan

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Emje - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template