Headlines News :
Home » » Mengkreasi Multimedia Pembelajaran Mandiri- seri 2

Mengkreasi Multimedia Pembelajaran Mandiri- seri 2

Written By Agus Mujiono on Kamis, 03 Maret 2011 | 20.23


1.      Fitur Khusus Font Arab (Complex Script)
Saat anda menuliskan teks berbahasa Arab atau nash-nash keagamaan baik yang bersumber dari Al-Qur`an maupun dari Al-Hadits, Anda harus terlebih dahulu mengenali karakter font Arab (Complex Script) yang antara lain secara umum adalah: cara penulisan dari arah kanan ke kiri, antara satu huruf dengan yang lain lazimnya bersambung (gandeng) secara otomatis. Ini tentu saja bila huruf itu mempunyai karakter sambung baik di depan, tengah, maupun belakang. Namun tidak semua huruf memiliki karakter sambung yang sama. Selain itu, huruf-huruf itu berupa konsonan yang membutuhkan vokal yang dalam bahasa arab dikenal harokat atau syakal. Syakal ini tidak diwakili oleh huruf tertentu seperti bahasa Indonesia atau yang lain melainkan tanda yang dituliskan di atas atau bawah huruf  atau konsonan baik  yang berupa fathah, kasroh, maupun dhommah.


Selain karakter tersebut di atas, beberapa huruf Arab memiliki bentuk yang sama namun nama dan cara menulisnya berbeda. Hal ini disebabkan perbedaan fungsi huruf itu di dalam jenis kata dari sudut pandang Ilmu Nahwu atau Shorf. Huruf-huruf itu anatara lain:
a.       Alif (ا).
Huruf ini tidak pernah di awal kata. Ini biasa di tenggah atau di belakang kata dan tidak pernah berharokat (bervokal) mmelainkan selalu didahului oleh huruf yang berharokat fathah dan diucapkan panjang seperti بَاب atau أَبَا . Bila alif berada di awal kata, maka disebut hazah washl.
b.      Hamzah:
Hamzah Washl (ا) Huruf ini dilambangkan dengan garis tegak tanpa tambahan sesuatu baik di bawah maupun atas. Huruf ini sebenarnya alif, namun bila berada di awal kata, ia disebut hamzah washl yang berarti huruf ini bisa berharokat/syakal bila tidak didahului huruf yang bersyakal. Namun bila huruf ini di awal kalimat dan tidak ada satu hurufpun yang mendahuluinya, maka ia berhaokat.
Hamzah Qoth’i. Huruf ini memiliki dua veri. Versi pertama (أ) yang selalu berharakat Fathah. Versi ke dua (إ) → yang selau berharakat kasrah dan versi ke tiga (آ) yang selalu berharakat fathah panjang.
Versi Hamzah yang lain adalah (ء). Huruf ini biasa di tengah atau akhir kata setelah alif, (ؤ) biasanya bersukun sebelum dhommah, (ئ)biasanya ditengah atau belakang dan berharokat kasroh.
c.       Huruf (ي ). (ي) bertitik, bisa bersambung di muka, tengah, dan belakang. (ى)tanpa titik. Ini sebenarnya alif (ا ), alif layyinah. Bisa bersambung hanya di belakang dan didahului harakat fathah. Bila diikuti oleh huruf lain, maka berubah ي bertitik bawah: إلى  إليناdan على عليه
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Hubungi Saya

Pengunjung

Artikel Media

jam ijo

kicauan

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Emje - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template